Monday, June 17, 2013

Sifat Tawaduk Ibn Khaldun

Sifat Tawaduk Ibn Khaldun

Ibn Khaldun terkenal dengan kitabnya iaitu Muqaddimmah. Dalam suatu catatan, dijelaskan bahawa Ibn Khaldun begitu bersifat tawaduk sewaktu mengarang kitabnya.



            Pada setiap kalimat yang hendak ia tuliskan terdapat sebuah inti. Hingga ketika ia selesai dari membaca buku rujukannya, ia pun menulis: "Telah selesai juz pertama yang mencakup dari pembukaan yang ditulis dalam waktu lima bulan di pertengahan tahun 779 Hijriah Segala puji dan sanjungan bagi Allah SWT. Semua ini ditulis pada malam kesembilan dari bulan Jamadilakhir, pada tahun yang telah disebut oleh hamba yang fakir dan senantiasa mengharapkan rahmat dari Rabb-nya, Yang Mahakaya dengan segala kelembutannya-Nya, Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami." Mudah-mudahan Allah SWT memberikan ampunan kepadanya.

            Demikianlah, di tengah kebisuan malam, Ibn Khaldun telah dapat menyelesaikan buku Muqaddimah sebagai karyanya yang terkenal hingga kini. Di kediamannya, di desa terpencil di antara kaki gunung al-Awrus, ia telah berhasil menyelesaikan tulisannya. Ia kemudian beranjak menuju tempat tidurnya. Ia tidak mengetahui bahwa apa yang ia tulis merupakan inti dari sebuah pemikiran dunia dan telah membukakan bagi manusia sebuah ilmu yang baru, yaitu ilmu sosiologi (kemasyarakatan) dan pengantar dalam sejarah ilmu filsafat. Sebuah tulisan yang dapat memantik pemikiran selanjutnya menjadi jauh lebih maju ke depan.[1]


[1] The Great Nights 24 Malam Yang Mengubah Dunia Islam, Dr. Husai Mu'nis, Ufuk Publishing House, hlm.33.

No comments:

Post a Comment