Al-Jahiz : Pembaca Tegar
Peradaban Islam juga tidak
kalah dengan bibliofil yang cukup luar biasa. Misalnya, diceritakan seorang
penjual roti bernama Al-Jahiz yang amat mencintai ilmu dan gemar membaca. Malam
harinya dihabiskan dengan berwacana bersama para ulama dan membaca buku di
perpustakaan peribadinya. Kegigihannya menyebabkan beliau terkenal dalam
kalangan ulama sehingga mampu menjadi sasterawan tersohor. Beliau pernah
menggambarkan lautan bukunya kepada seorang teman dengan menyatakan:
"Buku itu diam apabila engkau menghendakinya
diam, berbicara apabila engkau mengkehendakinya berbicara. Ia tidak akan
mengganggu kalau engkau sedang bekerja tetapi apabila engkau berasa kesepian,
ia akan menjadi temanmu yang baik. Engkau tidak perlu marah dan berkecil hati
kepadanya. Ia merupakan teman yang tidak menipu atau bermuka dua."[1]
No comments:
Post a Comment